Jumat, 02 Desember 2011

Saatnya melepas penat dengan aktivitas favorit = mendengarkan lagu, ngenet.

Mulai khawatir menulis tentang diri di dunia maya. Namun tetep saja= Aku. Hajar bleh. Selagi tidak menyudutkan orang. Buku Diary ku tertinggal di rumah, ngalamat laptop selalu menyala menemaniku. Kutulis semuanya yang sepertinya sampah namun menurutku mengasyikkan ketika bisa membaca kejadian yang terjadi misal desember 2010, semua terekam dalam memori digital dan tulisan di buku. Curhat mampu mengurangi beban. Kata teman= kamu laki atau cewe kok sering mengeluh. Ok teman masukannya aku terima. Lihatlah diriku sekarang ini, berdiri tegak bak Garuda Pancasila. Air mata sudah kukuras habis. tak ada lagi tangis= kesedihan. Bibir sudah kubuka agak lebar buat tersenyum. Hidup begitu cepat bila tak diisi dengan sesuatu yang positif. Akan kubuat orang tua bangga. Suatu saat kan kuajak ayah ibu keliling kota bersenang-senang di hari tuanya. Bukan sekarang namun sebentar lagi. Lihat bu anakmu terus berusaha disini. Jaga selalu dirimu. Aku disini selalu baik-baik saja. Ingin tertawa bila mengingat kok saya bisa sampai di tempat ini. Sesuatu yang dulunya tak jelas berangsur kulalui. Beradaptasi sambil melihat peluang di kanan kiri. Ada perjumpaan pasti ada perpisahan. Namun bagaimana membuat perpisahan itu sesuatu yang indah seindah perjumpaan. Pengalaman ini sungguh indah, akan kuceritakan pada anak cucuku kelak. Sekarang yang terlintas di benakku adalah membuat yang terbaik. Kata teman: kau terlalu banyak mikir+berperasaan, jalani saja seperti air mengalir. Baik teman sedang kulakukan, inilah sifat anak koleris yang selalu menginginkan yang unggul. Entah koleris yang lain. Rasa ingin menang dalam diri ini begitu kuat, hingga membawaku pada emosional ketika menjadi yang kalah. Aku bukan pecundang, akulah pemenang. Kalimat yang terpatri di dalam otakku. Kalah sama saja mati. Sedang belajar yang namanya menjadi kalah karena mengalah untuk kebaikan. Satu lagi, rasa yang masih menuruti nafsu ketimbang logika. Membeli sesuatu bukan yang dibutuhkan tetapi yang diinginkan. Berapapun uang yang ada di rekeningku akan habis begitu saja jika sudah menuruti yang diingini. Cara-cara kotor menghantuiku namun tak kan goyah. Aku bisa dengan cara yang benar. Tuhan aku pasti bisa kayak theme song SO7. Pasti ku bisa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar