Jumat, 09 Desember 2011

Deus providebit

Disini jadi rajin menulis karena adanya waktu tuk diisi menulis. Moga2 ini bisa dibukukan. Tapi layaknya sampah yang berisi keluhan, namun bagiku tak jadi masalah. Yakin ada orang yang membacanya, buktinya tiap hari ada 1 orang yang mengakses/ melihat. Menulis bagiku adalah pelampiasan untuk mengutarakan suara hati ini. Lewat tulisan aku bisa menunangkan semuanya meskipun kadang terlalu over dan justru merugikan diri sendiri. Belajar mengontrol diri. Aku tak menganggap semuanya ini sia-sia. Semua pasti sudah digariskan oleh Yang Kuasa. Hidupku mengalir bak air. Meskipun kadang aku mengumpat menyalahkan masa laluku yang tidak begitu mulus. Buat apa disesali apa yang sudah terjadi, lihat kedepan, jalan ini masih panjang. Rasa optimistis diri ini masih besar, kuyakin nanti akan tiba waktu indah itu yang mana sebentar lagi meskipun aku tak tahu kapan pastinya. Semoga adanya aku disini menjadi lebih baik dari yang sebelumnya, banyak hal yang kudapat, banyak hal yang tak kumengerti sebelumnya dan ada disini, banyak hal yang tadinya kutahu dalam cerita film atau mulut orang lain kusaksikan sendiri dengan mata kepalaku. Rasanya ingin menumpahkan air mata namun itulah realita yang ada. Semua disyukuri. Semoga proses pendewasaan diri ini tak begitu lama. Buat cerita nanti bersama teman atau anak cucu ataupun saudara. Cerita ini begitu indah. Kalau dibukukan mungkin bisa jadi best seller. wkwkwk. Lama-lama si koleris berubah menjadi melankolis. wkwk. Pelajaran hari ini setelah menonton secara full Pacth Adams bahwa ada kalanya kita melihat sesuatu dari sudut pandang yang tak seperti biasanya. Bila nuansa/ keadaan dalam film itu dibandingkan pada dunia saat ini sangat kontras. Sebuah impian. Berawal dari khayalan/ impian membawa langkah kaki ini melaju dengan cepat untuk meraihnya. Perasaan yang campur aduk ini serasa perpaduan antara pop mie dan segelas energen. wkwk. Dorongan untuk kembali ke kandang dan antara karier . Susahnya untuk fokus. Kerja pun rasanya berat, padahal sebelumnya tak seperti ini, namun sekarang mulai adaptasi. Masa proses ini pun ganjalan, rintangan, hadangan datang bertubi-tubi. Satu bisa ditangkis masih ada banyak yang menghantam. Pertanyaannya kuatkah aku menghadapi. Jangan panggil namaku jika aku tak kuat menghadapi. Koleris sejati tak kan gentar/ takut atas hal yang sepele ini.wkwk(gayamu nak). Oke pemirsa saat nya agan yang satu ini menghabiskan waktu untuk berolahraga. Jika anda jagoan pingpong bertandanglah disini, akan saya jamu dengan 4 buah meja dan 3 buah bola bagus. mari kita bertanding secara jantan dalam meja hijau. saya akan mengeluarkan seluruh kemampuan saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar