Rabu, 14 Desember 2011

Konco Jogja siap-siap koncomu iki teko

Ngabsen dulu : 1. Konco Mudika St.Thomas. Tak rewangi gawe gua natale. natal siap mubeng bareng. kangen ketemu michiko sik duwe hamster 2. Konco PPIA Paroki Aloysius Gonzaga 3. Konco the Mamiri (Malam Minggu Sendiri) konco Pangunci (Paguyuban Ngunjuk Ciu) sy nimbrung sj 4. Konco pingpong Jaban stadium. siap2 nraktir sy mie ayam krn kemampuan sy meningkat jauh disini. siap2 do kalah 5. Konco wirobrajan (PES) lama kita tidak tanding 6. Konco KMK Fisipol (sopo sik isih ning jogja?) 7. ngecek konco motor JBOC (Jogja Blitz Owner Club) di depan XL mangkubumi 8. Konco TFC (Thomas Fixie Community) target gowes munggah Lawangsih 9. Konco Green FC. main futsal coy 10.Konco Sosiatri sik suwe wis ra kumpul 11. Konco wisma mahasiswa samping bethesda. apa K2M isih jalan

Minggu, 11 Desember 2011

Wo saya ulang tahun to?

tak terasa saya rupanya sudah tua juga. tapi kok belum kaya ya? sialan. belum bisa jadi mafia. wkwk Hey kembalilah Kemana saja kau pergi Kau meninggalkan ku Dimana kau yg lama Hilang entah kemana Mana janjimu waktu dulu Untuk bersahabat selamanya Kini kau pergi saja Mendapatkan teman baru Reff: Hai kembali lah aku membutuhkan mu Yang membuatku tenang Tempatku untuk bersandar (dimana kau yang lama aku membutuhkan mu) (yang membuatku tenang tempatku untuk bersandar) ni lirik punyanya siapa hayo?

Sabtu, 10 Desember 2011

Anak-anakku

Kalian jangan berulah lagi ya, nanti bapak dapat siraman. Bapak sebenarnya tidak mau marah-marah namun keadaaan yang memaksa bapak marah..wkwk...ngarep yang bodoh, namanya juga dunia maya. Tempatnya terbuka dan blak-blakan. Pengalaman selama ini: ....... 1.Anak A : apakah bapak bener lulusan UGM? Saya : Bapak bukan lulusan UGM kok nak, bapak bohong. Saking dongkolnya. Memang saya sendiri merasakan hal yang aneh. Beradaptasi begitu sulit. Suasana yang berbeda banget. Saya merasa kalah dalam kompetisi ini dengan yang lain. Posisi yang tak mengenakkan. Jangan tanya kenapa bapak kok bisa sampe sini? bapak sendiri ketawa mengingatnya. aneh 2.Anak B : Pak celana saya, pak baju saya Saya : nak barangnya dirawat ya. dicek dulu barangkali masih ada di jemuran 3. malam mulai datang saatnya menggiring dalam meja belajar. Susahnya untuk belajar. Justru ini menjadi tantangan bagi saya. Apakah saya menyerah begitu saja? pengalaman ini sungguh seru dan menegangkan, apakah saya dapat menaklukkan petualangan ini??? 4. Saatnya mengumpulkan hp dan laptop. Layaknya rentenir yang memanggil pelanggan. Hp hp laptop laptop. ngakak saya dibuatnya. wkwkwk bersambung ke curhatan berikutnya. Selamat berbosen bosen ria. wkwk

Jumat, 09 Desember 2011

Deus providebit

Disini jadi rajin menulis karena adanya waktu tuk diisi menulis. Moga2 ini bisa dibukukan. Tapi layaknya sampah yang berisi keluhan, namun bagiku tak jadi masalah. Yakin ada orang yang membacanya, buktinya tiap hari ada 1 orang yang mengakses/ melihat. Menulis bagiku adalah pelampiasan untuk mengutarakan suara hati ini. Lewat tulisan aku bisa menunangkan semuanya meskipun kadang terlalu over dan justru merugikan diri sendiri. Belajar mengontrol diri. Aku tak menganggap semuanya ini sia-sia. Semua pasti sudah digariskan oleh Yang Kuasa. Hidupku mengalir bak air. Meskipun kadang aku mengumpat menyalahkan masa laluku yang tidak begitu mulus. Buat apa disesali apa yang sudah terjadi, lihat kedepan, jalan ini masih panjang. Rasa optimistis diri ini masih besar, kuyakin nanti akan tiba waktu indah itu yang mana sebentar lagi meskipun aku tak tahu kapan pastinya. Semoga adanya aku disini menjadi lebih baik dari yang sebelumnya, banyak hal yang kudapat, banyak hal yang tak kumengerti sebelumnya dan ada disini, banyak hal yang tadinya kutahu dalam cerita film atau mulut orang lain kusaksikan sendiri dengan mata kepalaku. Rasanya ingin menumpahkan air mata namun itulah realita yang ada. Semua disyukuri. Semoga proses pendewasaan diri ini tak begitu lama. Buat cerita nanti bersama teman atau anak cucu ataupun saudara. Cerita ini begitu indah. Kalau dibukukan mungkin bisa jadi best seller. wkwkwk. Lama-lama si koleris berubah menjadi melankolis. wkwk. Pelajaran hari ini setelah menonton secara full Pacth Adams bahwa ada kalanya kita melihat sesuatu dari sudut pandang yang tak seperti biasanya. Bila nuansa/ keadaan dalam film itu dibandingkan pada dunia saat ini sangat kontras. Sebuah impian. Berawal dari khayalan/ impian membawa langkah kaki ini melaju dengan cepat untuk meraihnya. Perasaan yang campur aduk ini serasa perpaduan antara pop mie dan segelas energen. wkwk. Dorongan untuk kembali ke kandang dan antara karier . Susahnya untuk fokus. Kerja pun rasanya berat, padahal sebelumnya tak seperti ini, namun sekarang mulai adaptasi. Masa proses ini pun ganjalan, rintangan, hadangan datang bertubi-tubi. Satu bisa ditangkis masih ada banyak yang menghantam. Pertanyaannya kuatkah aku menghadapi. Jangan panggil namaku jika aku tak kuat menghadapi. Koleris sejati tak kan gentar/ takut atas hal yang sepele ini.wkwk(gayamu nak). Oke pemirsa saat nya agan yang satu ini menghabiskan waktu untuk berolahraga. Jika anda jagoan pingpong bertandanglah disini, akan saya jamu dengan 4 buah meja dan 3 buah bola bagus. mari kita bertanding secara jantan dalam meja hijau. saya akan mengeluarkan seluruh kemampuan saya.

Jumat, 02 Desember 2011

Saatnya melepas penat dengan aktivitas favorit = mendengarkan lagu, ngenet.

Mulai khawatir menulis tentang diri di dunia maya. Namun tetep saja= Aku. Hajar bleh. Selagi tidak menyudutkan orang. Buku Diary ku tertinggal di rumah, ngalamat laptop selalu menyala menemaniku. Kutulis semuanya yang sepertinya sampah namun menurutku mengasyikkan ketika bisa membaca kejadian yang terjadi misal desember 2010, semua terekam dalam memori digital dan tulisan di buku. Curhat mampu mengurangi beban. Kata teman= kamu laki atau cewe kok sering mengeluh. Ok teman masukannya aku terima. Lihatlah diriku sekarang ini, berdiri tegak bak Garuda Pancasila. Air mata sudah kukuras habis. tak ada lagi tangis= kesedihan. Bibir sudah kubuka agak lebar buat tersenyum. Hidup begitu cepat bila tak diisi dengan sesuatu yang positif. Akan kubuat orang tua bangga. Suatu saat kan kuajak ayah ibu keliling kota bersenang-senang di hari tuanya. Bukan sekarang namun sebentar lagi. Lihat bu anakmu terus berusaha disini. Jaga selalu dirimu. Aku disini selalu baik-baik saja. Ingin tertawa bila mengingat kok saya bisa sampai di tempat ini. Sesuatu yang dulunya tak jelas berangsur kulalui. Beradaptasi sambil melihat peluang di kanan kiri. Ada perjumpaan pasti ada perpisahan. Namun bagaimana membuat perpisahan itu sesuatu yang indah seindah perjumpaan. Pengalaman ini sungguh indah, akan kuceritakan pada anak cucuku kelak. Sekarang yang terlintas di benakku adalah membuat yang terbaik. Kata teman: kau terlalu banyak mikir+berperasaan, jalani saja seperti air mengalir. Baik teman sedang kulakukan, inilah sifat anak koleris yang selalu menginginkan yang unggul. Entah koleris yang lain. Rasa ingin menang dalam diri ini begitu kuat, hingga membawaku pada emosional ketika menjadi yang kalah. Aku bukan pecundang, akulah pemenang. Kalimat yang terpatri di dalam otakku. Kalah sama saja mati. Sedang belajar yang namanya menjadi kalah karena mengalah untuk kebaikan. Satu lagi, rasa yang masih menuruti nafsu ketimbang logika. Membeli sesuatu bukan yang dibutuhkan tetapi yang diinginkan. Berapapun uang yang ada di rekeningku akan habis begitu saja jika sudah menuruti yang diingini. Cara-cara kotor menghantuiku namun tak kan goyah. Aku bisa dengan cara yang benar. Tuhan aku pasti bisa kayak theme song SO7. Pasti ku bisa